Jumat, 14 Mei 2010

MANAJEMEN BANK DALAM KERANGKA ILMU

Ilmu Pengetahuan Manajemen Bank Umum, seperti yang merupakan bahan kupasan pokok buku ini, dapat dikatakan termasuk dalam lingkup ilmu manajemen perusahaan. Dalam buku yang mereka tulis bersama berjudul Managerial Economics, James L. Pappas, Eugene F. Brigham dan Mark Hirschey, membuat sistematika pengelompokan cabang – cabang ilmu manajemen perusahaan / “ Bussiness Management” sebagai berikut :
a. Functional Area ( Bidang Fungsional ) Mencakup antara lain Akuntansi, Belanja, pemasaran, Personalia, dan produksi.
b. Tool Area ( Bidang Alat ), mencakup antara lain akuntansi, Organisasi, Metode Kuantitatif : Operation Research dan Statistik.
c. Special Area ( bidang – bidang khusus ) yaitu perbankan dan peraturan perusahaan
d. Integrating Courses ( matakuliah terpadu ), mencakup antara lain mata kuliah kebijaksanaan perusahaan dan ekonomika manajerial
Kerangka dasar ilmu manajemen perusahaan tersebut dapat dirinci lebih lanjut. Ambil saja bidang pembelanjaan. Bidang manajemen pembelanjaan biasa dibagi menjadi beberapa sub bidang. Diantaranya adlah : Manajemen modal kerja, Manajemen Investasi, analisis laporan keuangan, anggran keuangan perusahaan, pasr modal, manajemen portofolio dan sebagainya. Contoh lainya adalah pemasaran ( Marketing ) dapat dibagi menjadi perdagangan eceran, perdagangan besar, pemesaran barang – barang manufactur, pemasaran Internasional, Periklanan, Analisis Pasar, Riset Pemasaran, Promosi Penjualan, dan sebagainya.
Untuk ilmu manajemen bidang – bidang khusus, misalnya manajen bank, manajemen transportasi, manajemen hotel dan sebagainya, pembedaan materi bahas yang didasrkan pada pembedaan bidang fungsionalnya kiranya lebih tepat, dan karenanya juga lebih berarti. Dengan dasar pembedaan ini kita menemukan : akuntansi bank, manajemen pemasaran jasa – jasa perbankan, analisis kredit bank, manajemen portofolio Bank, manajemen sumber dana dan sebagainya.
Dengan memperhatikan sistematika pengelompokan ilmu – ilmu manajemen perusahaan seperti diuraikan diatas, timbul pertanyaan: “ Dimanakah letak Ilmu Manajemen Bank dalam kerangka tersebut? Dari bagan pengelompokan seperti diungkapkan diatas bisa disaksikan bahwa manajemen bank tergolong kategori manajemen “ special area” atau ilmu manajemen bidang khusus”.
Cabang – cabang ilmu manajemen perusahaan yang termasuk dalam kelompok pertama, yaitu kelompok “ functional area” berisi di dalamnya prinsip – prinsip dan teori – teori yang sifatnya sangat umum, tidak terikat oleh tempat dan waktu. Sifat seperti itu disebut abstrak universal. Demikian juga ilmu pengetahuan yang termasuk kategori “ tools of analysis” bersifat masih bebas dan belum dikaitkan dengan bidang atau masalah tertentu. Oleh karena bersifat abstrak universal itulah maka prinsip – prinsip tersebut bisa diterapkan untuk semua bidang usaha “ special area”manapun. Hanya saja dalam menggunakan alat analisis, prinsip – prinsip dan teori termaksud harus disesuaikan dengan permasalahannya.
Berbeda dengan cabang – cabang ilmu manajemen perusahaan yang tergolong dalam kelompok pertama dan kedua, yang memulai dari pernyataan – pernyataan yang sifatnya umum, pada umumnya diilkuti denga contoh – contoh penerapanya, maka untuk cabang – cabang ilmu manajemen perusahaan yang tergolong dalam kategori ketiga ( yaitu majajemen dalam bidang tertentu “ special area “) pemfokusan perhatian diarahkan pada bidang usahanya. Bidang usaha yang dimaksud diambilkan dari dunia praktek / dunia nyata. Apabila dirasakan oleh masyarakat ( yaitu lewat lembaga pendididkan ) betul – betul diperlukan, maka muncullah cabang ilmu manajemen bidang khusus baru. Sekalipun lembaga perbankan sudah dikenal paling sejak puluhan abad yang lalu misalnya, cabang ilmu manajemen perbankan, kepopuleranya baru menonjol di abad ke 20 ini.
Maka dari itu, banyak hal yang mengenai contohnya : likuiditas bank, solvabilitas bank, laporan keuangan bank, analisis produk dan jasa perbankan, maslah pemasaran jasa perbankan dan lainya. Terlebih dahulu akan disajikan uraian – uraian deskriptif mengenai jenis – jenis bank dan lembaga – lembaga keuangan lainya. Ketentuan pemerintah, lingkungan bisnis perbankan Indonesia, keadaan persaingan pasar kredit dan sebagainya.
Dalam langkah pertama tersebut teori – teori dan prinsip – prinsip yang mempunyai sifat abstrak universal seperti dimaksudkan di atas, besar juga jasanya. Untuk kelengkapan data factual yang diperlukan, teori – teori dan prinsip, sepanjang digunakan secara benar. Bisa memberikan semacam panduan dan juga semacam alat pengecek kebenaran dan kelengkapan data faktual.


Sumber :
Pengantar manajemen bank umum, soedjiono reksoprajitno; penerbit Universitas Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar